Sabtu, 20 Agustus 2011

Manajemen Data


Pendekatan Management Data secara Tradisional
Salah satu cara sederhana untuk mengelola data adalah melalui file, karena file merupakan kumpulan dari record-record yang saling berhubungan. Seluruh record yang ada terhubung dengan aplikasi-aplikasi tertentu untuk mengelola record tersebut. Seperti data mengenai kepegawaian dikelola oleh sebuah aplikasi khusus. Begiru juga data mengenai pemasaran akan dikelola oleh sebuah aplikasi khusus. Jadi masing-masing kegiatan dikelola sendiri-sendiri secara terpisah. Cara seperti ini disebut dengan pendekatan tradisional. Jadi masing-masing aplikasi akan menciptakan data atau file tersendiri.

Pengelolaan data secara tradisional mungkin mudah untuk dilakukan dalam artian pengelolaan datanya tidak menggunakan komputer ( jika komputer tidak ada). Seperti Penyediaan file kabinet untuk mengumpulkan record-record yang saling berhubungan.

Contoh dalam perusahaan distribusi yang mungkin tidak terlalu besar. Proses pemesanan mungkin akan terpusat pada hal pembelian dan persediaan. Proses penagihan dan konsumen akan terpusat pada pembayaran konsumen. Misalnya perusahaan ini memilah file konsumennya menjadi dua bagian utama, yang pertama record konsumen yang berhubungan dengan pemesanan dan yang lainnya tentang rekening dan pembayaran. Setiap sore hari salinan lengkap pemesanan konsumen akan dimasukan kedalam record konsumen, setiap akhir bulan record konsumen akan diakses dan akan dihasilkan jumlah tagihan pembayaran.

Dipermukaan, contoh tadi kelihatan baik-baik saja. Tapi bagaimanapun juga kekurangan dalam pengelolaan data secara tradisional akan semakin jelas. Sebagian besar data konsumen, seperti alamat, nomor rekening atau nomor telepon dan sebagian akan terduplikasi dalam kedua file (file pemesanan konsumen dan pembayaran). Duplikasi dalam file yang terpisah. Hal ini dikenal dengan nama Data Redudancy, yaitu data yang sama disimpan didua lokasi yang berbeda. Tambahan, perubahan pada satu data tidak akan terjadi perubahan pada data lainnya. Contoh pada file konsumen yang sama, pada record pembayaran nomor telepon konsumen mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada record pembayaran ini tidak akan terjadi pada record pemesanan konsumen, sehingga keakuratan informasi perlu dipertanyakan. Jadi integritas data tidak terjamin karena terjadinya konflik antar record yang ada.

Pendekatan Managemen Data Secara Database
Karena permasalahan yang ada dalam pengelolaan data dalam pendekatan tradisional. Maka dikembangkanlah organisasi data yang lebih efektif dan efisien. Sebuah pendekatan Database adalah tempat kumpulan dari data –data yang saling berhubungan dan pemakaian secara bersama oleh beberapa program aplikasi sekaligus. Masing- masing aplikasi dapat menggunakan data yang ada didalam database secara bersama-sama.

Agar dapat menggunakan database dalam pengolaan data, maka ditambahkan software yang disebut dengan Database Managemen System (DBMS) yang terdiri dari program-program yang digunakan sebagai penghubung antara database dengan program aplikasi, kegiatan perangkat lunak ini sebagai penyangga (buffer) antara program aplikasi dengan datanya itu sendiri.
Keuntungan dari pendekatan database :
1.      Mengurangi duplikasi data.
2.      Meningkatkan kesatuan data ( data integrity).
3.      Meningkatkan kecepatan dalam proses data.
4.      Mudah untuk modifikasi dan pembaharuan.
5.      Data dan program yang ada menjadi independen.
6.      Pengaksesan yang lebih baik.
7.      Adanya standarisasi dalam akses data.
8.      Perlindungan yang lebih baik bagi seluruh data.
9.      Pemakaian bersama (sharing) sumber daya data dan informasi.

Kelemahannya :
1.      Relatif mahal untuk menerapkan DBMS.
2.      Dibutuhkan orang – orang khusus dan terlatih.
3.      Masalah keamanan data.

0 komentar:

Posting Komentar